Think Before Say, Menjaga Lisan di Dunia Nyata dan Maya

Sumber : esqnews.id

Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan sangat sempurna dibandingkan dengan mahkluk ciptaan Allah yang lain. Manusia juga merupakan makhluk yang tidak luput dari dosa atas kesalahan-kesalahan. Namun Allah selalu baik terhadap hamba Nya, hingga dosa-dosa manusia yang begitu besar ditutupi oleh Allah. Sudah semestinya setiap insan manusia harus bersyukur atas aib-aib yang selama ini disimpan Allah. Namun kadang kala kita sebagai manusia tidak banyak yang sadar akan hal tersebut, kita terus melakukan dosa besar maupun kecil baik sadar maupun tidak.

Salah satu dosa besar yang sering dilakukan manusia yaitu menyakiti hati tetangga atau orang lain. Walaupun kedengerannya sepele, namun jika ada orang terdekat atau tetangga yang tersakiti oleh kita baik secara sengaja atau tidak maka kita tidak akan bisa masuk surga. Rasulullah SAW bersabda :

Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Jadi kita harus hati-hati dengan perilaku dan perkataan kita terhadap tetangga, karena sebagian dosa besar berasal dari lisan. Namun hal ini sering kali diabaikan padahal jika dibiarkan akan mengakibatkan kerugian bagi diri kita di kemudian hari.

Agama Islam mengajarkan pada penganutnya untuk saling berbuat baik dengan tetangga. Hidup dengan saling tolong-menolong, rukun, saling menyayangi antar tetangga dan orang-orang terdekat. Banyak pahala yang diperoleh jika kita menjaga silaturahim dengan tetangga. Namun kenyataanya masih banyak orang yang hidup bermusuhan dengan tetangga bahkan dengan orang terdekat juga. Rasulullah SAW bersabda :

Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam(HR. Muslim)

Kita harus menjaga silaturahim dan jikalau ada permasalahan sebaiknya segera diselesaikan, jangan saling bermusuhan sampai lebih dari tiga hari. Marah adalah perbuatan setan yang membuat kita bisa saling bermusuhani. Sumber dari permusuhan adalah saling membenci, biasanya hal ini terjadi karena lisan. Lisan yang tidak terkontrol dan lisan yang terkena hasutan setan. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits :

Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan(HR. Bukhari)

Lantas seberapa pentingkah kita harus menjaga lisan? Sangat penting, karena tajamnya lidah lebih tajam daripada mata pisau. Apabila kita melakukan kesalahan sekali saja, bisa melukai banyak orang dan menhancurkan kebaikan-kebaikan yang selama ini kita lakukan. Lisan juga dapat menggambarkan hati seseorang, jadi jika perkataan kita baik pasti hati kita juga baik, begitu sebaliknya.

    Di era yang semakin berkembang seperti sekarang ini, media sosial tidak hanya dijadikan komunikasi yang bersifat positif namun banyak orang yang menyalahgunakannya sehingga berdampak negatif. Mereka tidak menjaga lisannya di dunia maya, berbicara atau memberi komentar yang tidak bermanfaat, seperti menghujat, menghina, fitnah dan sebagainya. Rasulullah SAW juga bersabda : 

Seorang muslim (yang baik) adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti hati orang lain. (HR. Bukhori dan Muslim)

Allah SWT berfirman :

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir(QS. Qaaf  50 : 18)

Ini merupakan peringatan dari Allah bahwa ada malaikat yang mencatat setiap ucapan ataupun komentar baik dan buruk dari kita. 

Rasulullah SAW juga bersabda :

Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu. (HR. Ahmad)

Jika kita tidak bisa berkata dan memberi komentar yang bermanfaat, alangkah baiknya kita diam. Dalam dunia maya, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi secara pasti sehingga dengan diam kita akan terhindar dari bisikan setan untuk berbuat menyakiti orang lain yang pasti akan merugikan diri kita sendiri.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya apabila kita senantiasa menjaga lisan dan perilaku pada orang lain. Lebih bijaksana dalam memanfaatkan media sosial. "Think Before Says" berkata baik atau diam. Yuk menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama dan lingkungan.

Dewi Tinjung Sari
• Education • Authorship • Lifestyle • Seorang pebelajar yang memiliki hobi menulis. Penawaran kerjasama dan sejenisnya bisa menghubungi saya pada halaman contact. Terima Kasih.

Related Posts

Posting Komentar